Friday, November 11, 2005

Ponsel Baru Euy...

Tanggal 29 Okt yang lalu, sehari sebelum ultahku, ponselku resmi diganti. Motorola T190 yang kubeli tgl 20 Desember 2003, kuganti dengan Motorola C380. Aku tetap bertahan di merk Motorola, kenapa? Awalnya sih dulu pas beli T190, aku cuma ingin punya hp bukan merk Nokia. Kenapa? Karena saat itu sudah banyak sekali orang yang memakai Nokia. Males ah ikut2 selera massal. Setelah survei2, akhirnya pilihan jatuh ke T190. Sekarang punya C380, dengan dasar yang masih sama, tidak ikut selera massal. Tapi, selain itu, saat ini aku sangat menyukai motto produk ponsel Motorola, "intelligence everywhere". Makna motto tsb sangat menarik, sepertinya ingin kucoba representasikan dalam hidup ini. Use intelligence, not just be a follower...



Selain atas dasar "pemberontakan terhadap selera massal", fitur sms T190 juga menarik. Dulu, sebelum membeli barang ini, aku baca dulu beberapa flyer yang kuambil dari toko. Kayanya penting juga mempelajari sebuah produk sebelum membelinya. Ada pula peribahasa yang mengatakan "teliti sebelum membeli". Rupanya, kebajikan semacam ini (kesadaran seorang konsumen) telah lama ada di masyarakat. Bahkan, sebelum ada produk2 berbasis teknologi tinggi semacam ponsel saat ini, yang harus diperlukan pengetahuan sebuah produk.

T190 ini menyedikan 765 karakter untuk sekali ketik sms. Apa pentingnya ya? Waktu aku membaca soal informasi ini, aku sangat exciting sekali. "Wah, dengan ponsel ini bisa dong aku nanti ngetik sms panjang2. Aku kan suka sekali berekspresi lewat tulisan", batinku saat itu. Tapi, saat ini, kalo mau berekspresi menulis, gak usah lah di ponsel, pake aja blog. Salah satunya ya blogger.com ini. Kapasitasnya lebih besar coy, sehingga dapat berekspresi lebih leluasa lagi.

Seiring waktu, maka sudah dipastikan akan terjadi penurunan performansi dari sebuah barang elektronik. Batre ponsel lamaku sudah sangat dodol alias soak. Masih bisa dipake sih, tapi cuma dalam hal sms yang masih bisa diharapkan. Ketika menerima panggilan atau melakukan panggilan, pasti akan tiba2 mati. Sungguh menjengkelkan! Atas dasar inilah, maka kuputuskan untuk mengganti ponsel baru.

Sebelum membeli ponsel baru, tetap kulakukan sebuah survei. Tapi, kali ini survei yang kulakukan tidak hanya lewat flyer sebuah produk, tapi juga lewat media cetak. Ya, seiring dengan perkembangan teknologi ponsel, maka bermunculanlah media2 cetak baru yang khusus mengulas perkembangan teknologi fitur, harga, perawatan, dsb dari sebuah ponsel. Menurutku, ini sangat membantu seorang konsumen yang akan membeli sebuah ponsel. Tapi, sepertinya harus lebih jauh lagi, konsumen yang seperti apa? Konsumen yang benar2 butuh ponsel sepertiku, atau konsumen yang latah gemar gonta-ganti ponsel, tanpa pertimbangan yang jelas.



Maka, akhirnya pilihanku tertambat ke Motorola C380. Yang jelas tipe ini lebih canggih dari tipe lama punyaku. Fitur keseluruhan bisa dilihat di: http://id.motorola.com/pcs/C381/id/c380_full_specs.ASP?

Yang menarik adalah beda harga antara ponsel lama dan ponsel baru cuma sebesar 50.000 rupiah. Ponsel lama kubeli seharga 785 ribu, yang baru 735 ribu. Ponsel baru lebih murah harganya dari ponsel yang lama. Ternyata, dalam selang waktu hampir 3 tahun, aku bisa beli ponsel yang lebih murah harganya, tetapi secara teknologi jauh lebih canggih dibanding yang lama.

Bearti, suatu nilai harga bisa membeli kualitas produk yang berbeda dalam suatu waktu yang berbeda. Kedepannya, teknologi pasti terus berkembang kecanggihannya. Duit 1 juta hari ini, bisa beli barang elektronik apa ya pada 3, 5, atau 10 tahun mendatang?