Wednesday, January 25, 2006

Apakah Jerawat Indikator Kasmaran?

Beberapa waktu yang lalu sebuah jerawat tumbuh di daerah atas bibir di bawah hidungku. Cuma sebiji. Selama ini pengalaman berjerawatku tidak terlalu istimewa. Cuma tumbuh satu biji-satu biji saja. Itupan kebanyakan muncul di daerah sekitar hidung. Cukup jarang muncul di daerah pipi atau jidat. Tumbuhnya pun tidak dalam periode yang tetap. Gak bisa ditebak deh.

Nah, inilah yang menarik. Ketika aku menyadari bahwa sedang tumbuh jerawat di salah satu bagian wajahku. Kondisiku saat itu sedang "kasmaran" pada seorang gadis. Cukup aneh? Sepertinya dulu, ketika juga kasmaran terhadap gadis yang lain, jerawat pun muncul sebiji. So, apakah memang ada korelasi ketika aku sedang kasmaran dengan tumbuhnya sebiji jerawat itu? Apalagi seorang teman yang mengetahui aku sedang kasmaran, ketika melihat jerawatku langung berkomentar: "jerawat cinta nih ye..."

Jerawat itu kayanya dipengaruhi oleh sistem hormonal tubuh. Sepertinya ketika seseorang sedang dalam kondisi kasmaran, metabolisme tubuhnya agak berbeda debanding ketika masa sebelum kasmaran. Sepertinya ada bagian tertentu dari tubuhnya yang bekerja extra, entah sistem hormon? Karenanya sistem hormon tersebut mengekskresikan sejumlah zat tertentu. Zat tertentu itu mungkin menimbulkan jerawat.

Ini cuma spekulasi saja koq. Perlu ditelusuri lebih jauh literatur2 yang berkaitan dengan sistem endokrin, psikologi, dsb?

Friday, November 11, 2005

Ponsel Baru Euy...

Tanggal 29 Okt yang lalu, sehari sebelum ultahku, ponselku resmi diganti. Motorola T190 yang kubeli tgl 20 Desember 2003, kuganti dengan Motorola C380. Aku tetap bertahan di merk Motorola, kenapa? Awalnya sih dulu pas beli T190, aku cuma ingin punya hp bukan merk Nokia. Kenapa? Karena saat itu sudah banyak sekali orang yang memakai Nokia. Males ah ikut2 selera massal. Setelah survei2, akhirnya pilihan jatuh ke T190. Sekarang punya C380, dengan dasar yang masih sama, tidak ikut selera massal. Tapi, selain itu, saat ini aku sangat menyukai motto produk ponsel Motorola, "intelligence everywhere". Makna motto tsb sangat menarik, sepertinya ingin kucoba representasikan dalam hidup ini. Use intelligence, not just be a follower...



Selain atas dasar "pemberontakan terhadap selera massal", fitur sms T190 juga menarik. Dulu, sebelum membeli barang ini, aku baca dulu beberapa flyer yang kuambil dari toko. Kayanya penting juga mempelajari sebuah produk sebelum membelinya. Ada pula peribahasa yang mengatakan "teliti sebelum membeli". Rupanya, kebajikan semacam ini (kesadaran seorang konsumen) telah lama ada di masyarakat. Bahkan, sebelum ada produk2 berbasis teknologi tinggi semacam ponsel saat ini, yang harus diperlukan pengetahuan sebuah produk.

T190 ini menyedikan 765 karakter untuk sekali ketik sms. Apa pentingnya ya? Waktu aku membaca soal informasi ini, aku sangat exciting sekali. "Wah, dengan ponsel ini bisa dong aku nanti ngetik sms panjang2. Aku kan suka sekali berekspresi lewat tulisan", batinku saat itu. Tapi, saat ini, kalo mau berekspresi menulis, gak usah lah di ponsel, pake aja blog. Salah satunya ya blogger.com ini. Kapasitasnya lebih besar coy, sehingga dapat berekspresi lebih leluasa lagi.

Seiring waktu, maka sudah dipastikan akan terjadi penurunan performansi dari sebuah barang elektronik. Batre ponsel lamaku sudah sangat dodol alias soak. Masih bisa dipake sih, tapi cuma dalam hal sms yang masih bisa diharapkan. Ketika menerima panggilan atau melakukan panggilan, pasti akan tiba2 mati. Sungguh menjengkelkan! Atas dasar inilah, maka kuputuskan untuk mengganti ponsel baru.

Sebelum membeli ponsel baru, tetap kulakukan sebuah survei. Tapi, kali ini survei yang kulakukan tidak hanya lewat flyer sebuah produk, tapi juga lewat media cetak. Ya, seiring dengan perkembangan teknologi ponsel, maka bermunculanlah media2 cetak baru yang khusus mengulas perkembangan teknologi fitur, harga, perawatan, dsb dari sebuah ponsel. Menurutku, ini sangat membantu seorang konsumen yang akan membeli sebuah ponsel. Tapi, sepertinya harus lebih jauh lagi, konsumen yang seperti apa? Konsumen yang benar2 butuh ponsel sepertiku, atau konsumen yang latah gemar gonta-ganti ponsel, tanpa pertimbangan yang jelas.



Maka, akhirnya pilihanku tertambat ke Motorola C380. Yang jelas tipe ini lebih canggih dari tipe lama punyaku. Fitur keseluruhan bisa dilihat di: http://id.motorola.com/pcs/C381/id/c380_full_specs.ASP?

Yang menarik adalah beda harga antara ponsel lama dan ponsel baru cuma sebesar 50.000 rupiah. Ponsel lama kubeli seharga 785 ribu, yang baru 735 ribu. Ponsel baru lebih murah harganya dari ponsel yang lama. Ternyata, dalam selang waktu hampir 3 tahun, aku bisa beli ponsel yang lebih murah harganya, tetapi secara teknologi jauh lebih canggih dibanding yang lama.

Bearti, suatu nilai harga bisa membeli kualitas produk yang berbeda dalam suatu waktu yang berbeda. Kedepannya, teknologi pasti terus berkembang kecanggihannya. Duit 1 juta hari ini, bisa beli barang elektronik apa ya pada 3, 5, atau 10 tahun mendatang?

Friday, October 28, 2005

Bloggers Handbook


Barang bagus nih coy! Silahkan aja berkunjung ke: http://www.rsf.org/rubrique.php3?id_rubrique=542 Down load aje langsung handbook nye. Mungkin dengan membacanya, para blog mania bisa lebih gape dan berbobot lagi dalam berblog ria.

Info soal link tsb kudapat dari salah satu thread dalam milis iaitbjakarta. Salah satu member, Enda Nasution: http://enda.goblogmedia.com/, tokoh blog yang menginspirasiku untuk berblog ria, ngepost soal ranking kebebasan pers di Indonesia menurut Reporter sans frontieres, linknya: http://www.rsf.org/rubrique.php3?id_rubrique=554. Menurut situs tsb, Indonesia ada di posisi ke 105. Enda menilai, setidaknya hal ini adalah sesuatu yang bisa dibanggakan dari negeri kita. Posisi paling bontot diduduki oleh negara Korea Utara. Posisi pertama ditempati oleh negara Denmark. Bobot point negara Denmark sama dengan negara: Iceland, Ireland, Finland, Netherlands, Norway, dan Switzerland. Aku mencoba membayangkan bagaimana ya isi dan kualitas berita2 pers di negara2 tsb. Kayak Indonesia gak ya, penuh gosip gak jelas juntrungannya, klenik, sex, cell-phone, dsb. Timor Leste, negara yang terbentuk setelah melepaskan diri dari Indonesia melalui referendum, menempati posisi yang lebih baik dari Indonesia, yaitu ranking ke-58.

Friday, October 21, 2005

Benci Korupsi


Hari ini, aku menemukan kata "benci" di Alkitab. Tertulis di Mazmur 97:10, dalam konteks kalimat yang kira2 berbunyi demikian: "Orang2 yang mengasihi Tuhan, membenci kejahatan...". Nyoba nyari di internet alkitab online, untuk sekedar mencari perbandingan. Inilah hasil pencariannya:

1. "Let those who love the LORD hate evil,...", versi TNIV

2. "Let those who love the LORD hate evil,...", versi NIV

3. "Ye that love the LORD, hate evil...", versi KJV

Jadi 3 versi alkitab bahasa Inggris di atas, sama2 memakai kata "hate", benci. Versi NIV dan TNIV terlihat sama kalimatnya. Hal itu dikarenakan keduanya adalah sama2 produk terjemahan dari para sarjana2 alkitab yang tergabung di International Bible Society (IBS) yang kemudian diterbitkan oleh penerbit Zondervan.

Hal yang menarik perhatianku adalah kata "evil". Ia mesti dibenci, hate. Aku jadi berpikir: kejahatan itu kan luas. Kejahatan seperti apa yang mesti dibenci itu? Membenci kejahatan itu adalah hal yang bibilikal, refer ke ayat mazmur ini.

Ah, aku teringat korupsi. Kata "korupsi" ini sangat kontekstual dengan keadaan Indonesia. Semua orang sudah mahfum bahwa Indonesia adalah salah satu negara paling korup di dunia. Korupsi ada dimana-mana.

Korupsi ini adalah kejahatan. Kalo tidak salah ingat, korupsi ini dikatakan sebagai extraordinary crime oleh pemerintah. Extraordinary coy! Kejahatan yang ruarr biasa. Karena hal ini, makanya pemerintah membentuk organ khusus untuk menggarap masalah ini. KPK, Komisi Pemberantas Korupsi, yang dikomandani oleh mantan polisi, Taufiqurahman. Semoga lah para bapak2 yang ada di KPK juga bermental ruarr biasa, karena yang dilawan juga ruarr biasa.

Jangan benci musuhmu. Bencilah korupsi, yang merupakan kejahatan yang ruarr biasa! Mengasihi Tuhan berarti membenci korupsi.

Thursday, October 20, 2005

Semacam Preambule

Wah asyik euy punya blog baru. Ini blog-ku yang ke-2, yang pertama ada di fs: http://aswins.blogs.friendster.com/my_blog/. Moga2 aje dah, nih blog ade isinye juga rajin di update. Bisa simpel, serius, gokil, garink, renyah, kriuk, melempem, masuk angin, dst. Ya, temanya makanya "gado2" aja lah, campur aduk segala macem. Seperti gado2, meskipun campur aduk, tetapi masih layak untuk dimakan. Soal makan-memakan, itu adalah urusan selera. Yang namanya selera, rada susah dicari objektivitasnya pegimane?? So, suka2 klean aja lah coy! Suka2 mu lah! Mau dibaca ya wis, gak dibaca juga ya sok lah kang/teh.

Kayanya seru juga nih kalo sering ditampilin gambar2, soale ade tool-nya tuh. Hal ini untuk mengakomodasi para pihak2 yang mungkin alergi ngeliat tulisan doang. Dengan adanya gambar2 tsb, diharapkan mereka juga bisa menikmati "gado2" versi maya yang gak jelas ini.

Ya, segini aja dulu deh kata sambitannya eh...maksudnya sambutannya. Apa coba bedanya sambit dengan sambut? Disambit itu sakit, disambut itu buat orang penting. Disambit itu semacam: ditakol, ditimpuk, atau dilempar...^_^ Mau coba??

Oya, mauliate godang ma tu hamu amang nampunasa Blogger.